Memasuki era di mana keberlanjutan menjadi mantra, desainer Ariel Sliwinski menghadirkan kursi Move, sebuah simfoni material dan ergonomi. Terinspirasi oleh prinsip-prinsip Juhani Pallasmaa, Move dirancang untuk memberikan pengalaman yang melibatkan lebih dari sekadar penglihatan—sentuhan pun menjadi bagian dari interaksi pengguna dengan kursi. Material yang berbeda dalam tekstur, kekerasan, dan suhu dikombinasikan dalam satu furnitur, menciptakan desain yang menarik baik secara visual maupun haptik.
Keunikan kursi Move terletak pada kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan individu dan bentuk tubuh pengguna. Dengan kursi yang dapat mengubah sudut kemiringannya seperti buaian dan sandaran yang bisa berputar dan miring, Move menawarkan ergonomi terbaik. Sebuah inovasi tambahan adalah sensor tekanan yang tertanam dalam kursi, yang secara otomatis mengingatkan pengguna untuk berdiri setelah periode tertentu melalui getaran, mendorong kebiasaan duduk yang lebih sehat.
Produksi kursi Move mengandalkan elemen aluminium tuang yang memberikan kekuatan dan ringan, sementara kursi, sandaran, dan lengan kursi dibuat dari gabus yang dipahat dengan mesin lima sumbu. Dimensi kursi yang kompak, 550mm x 515mm x 740mm, menambah nilai estetika sekaligus fungsionalitas. Kursi ini juga dapat ditumpuk, memudahkan penyimpanan dan transportasi.
Interaksi desain kursi Move dengan pengguna tidak hanya terbatas pada kenyamanan duduk. Forma organik yang beragam dalam hal sentuhan bertujuan untuk meningkatkan koneksi pengguna dengan produk. Selain itu, elemen yang dapat bergerak memungkinkan furnitur disesuaikan dengan kebutuhan ergonomis individu. Konstruksinya dirancang agar mudah dirakit oleh pengguna, mendukung kemudahan penggunaan.
Proyek ini dimulai pada April 2023 di Polandia, dengan penelitian yang mendalam tentang industri furnitur. Sliwinski menemukan bahwa tidak ada kursi yang sempurna karena setiap orang unik dan memiliki kebutuhan yang berbeda. Dalam konteks konsumsi global yang berlebihan, ia mempertanyakan apakah perlu mendesain kursi lain dan apa karakteristik yang seharusnya dimiliki kursi tersebut. Hasilnya adalah kursi Move yang mencoba menyatukan ergonomi, fungsionalitas, kualitas tinggi, dan ekologi.
Tantangan terbesar dalam desain Move adalah pemilihan material dan konstruksi dengan pertimbangan lingkungan. Aluminium yang digunakan dalam struktur kursi terdiri dari bahan daur ulang sepenuhnya. Gabus, yang digunakan untuk elemen lain, adalah material alami yang juga dapat didaur ulang. Desain kursi dikembangkan agar mudah dirakit oleh pengguna, memungkinkan pengiriman dalam kotak datar untuk mengurangi jejak karbon. Selain itu, semua komponen memiliki material yang sama, memudahkan perbaikan atau penggantian elemen yang aus, mendukung keberlanjutan selama siklus hidup kursi.
Move tidak hanya merupakan jawaban atas pertanyaan tentang kualitas baru yang dapat diperkenalkan ke pasar dengan kursi berikutnya, tetapi juga sebuah pernyataan tentang bagaimana produk sehari-hari dapat didesain ulang untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Kursi ini menangani dua masalah utama: ergonomi yang menyesuaikan diri dengan pengguna dan integrasi produk ke dalam ekonomi sirkular. Fitur tambahan dari kursi yang dikembangkan adalah penggunaan sensor tekanan yang mendorong pengguna untuk membiasakan diri berdiri setelah periode tertentu melalui getaran.
Prestasi Move diakui melalui penghargaan Bronze di A' Furniture Design Award pada tahun 2024, sebuah pengakuan atas desain yang luar biasa dan penuh kreativitas yang mengautentikasi pengalaman dan kecerdikan. Penghargaan ini diberikan kepada desain-desain yang mempraktikkan keunggulan dalam seni, sains, desain, dan teknologi, menunjukkan keahlian teknis dan kreatif yang kuat serta berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup, membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Desainer Proyek: Ariel Śliwiński
Kredit Gambar: Ariel Śliwiński
Anggota Tim Proyek: Ariel Śliwiński
Nama Proyek: Move
Klien Proyek: Ariel Śliwiński Studio